LATAR BELAKANG PERLUNYA PENDIDIKAN
PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
NAMA : HAFISUDDIN
JURUSAN : PENDIDIKAN BAHASA ARAB-1
MATA KULIAH : CIVIC EDUCATION
JURUSAN : PENDIDIKAN BAHASA ARAB-1
MATA KULIAH : CIVIC EDUCATION
A. Pendahuluan
Pancasila sebagai suatu hasil pemikiran
yang mendalam dari bangsa Indonesia yang di yakini dan dinilai sebagai norma,
kaidah, maupun nilai-nilai sesungguhnya telah memberi penguatan didalam jiwa
masyarakat dimana sejarah telah mencatat dengan bijak bahwa pancasila memiliki kesaktian yang luar biasa karena
telah mempersatukan Indonesia yang sangat beraneka ragam tuntutan dan
kebutuhannya. Namun dengan perenungan yang sangat mendalam dapat pula dipahami
bahwa pancasila diperlukan sampai kapanpun guna membangun karakter bangsa yang
kuat dan dinamis.
B. Pembahasan
1. Latar
Belakang
Sangat penting kita cermati realitas
kehidupan berbangsa dan bernegara tidak terlepas dari sejarah masa lalu. Demikian
pula terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan pancasila sebagai
dasar negaranya tidak luput dari proses yang panjang tersebut. Sejarah masa
lalu, kini, dan masa yang akan datang merupakan suatu keterkaitan yang tidak
terpisahkan. Keterkaitan itu berangkai sebagai sebuah ibarat siklus kehidupan
sekarang merupakan kelanjutan dari sejarah masa lalu, dan kehidupan yang akan
datang merupakan kelanjutan dari kehidupan sekarang[1].
Dalam lintasan sejarah, sesungguhnya pancasila bukan
sesuatu yang asing bagi bangsa
Indonesia. Faktanya, pancasila yang terdiri atas lima sila sudah tertuang dalam
pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat
dan diperuntukkan sebagai dasar negara Republik Indonesia. Meskipun dalam
pembukaan UUD 1945 tersebut tidak secara eksplisit disebutkan kata pancasila,
namun sudah dikenal luas bahwa lima sila yang dimaksudkan adalah pancasila yang
sejatinya dimaksudkan sebagai dasar negara[2].
2. Kegunaan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
-
Membangun karakter (caracter building)
bangsa Indonesia
-
Membentuk kecakapan partisipasi warga yang bermutu dan
bertanggung jawab
-
Menjadikan warga negara yang cerdas, aktif dan kritis dan demoratis[3]
-
Pancasila sebagai
ideologi
Ideologi berasal dari kata idea yang
berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita, dan logos berarti ilmu. Secara harfiyah ideologi berarti ilmu
tentang pengertian dasar, ide. Dalam pengertia sehari-hari idea disamakan
artinya dengan cita-cita. Dalam hal ini
cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita bersifat tetap yang harus dicapai
sehingga cita-cita itu sekaligus
merupakan dasar, pandangan /paham.
-
Pengamalan pancasila sebagai dasar negara
Kesepakatan bersama bahwa pancasila adalah
ideologi nasional inilah yang harus terus kita pertahankan dan tumbuh
kembangkan dalam kehidupan bangsa yang pluralistik. Berdasarkan penjelasan
diatas, pancasila sebagai ideologi nasional
Indonesia[4].
3. Sejarah Bangsa Indonesia Era Pra Kemerdekaan
Untuk patut kita simak sejarah bangsa
Indonesia dalam situasi sebelum proses perumusan pancasila sebagai dasar Negara
dimana rangkaian sejarah yang cukup panjang terdapat dua kerajaan besar dan
megah.
Dalam sejarah Indonesia terdapat dua
keraajaan kuno yang besar dan megah yaitu: kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Sriwijaya
dan Majapahit merupakan dua kerajaan yang memiliki kharisma tersendiri
menduduki tempat yang cukup mnegesankan
serta disegani oleh negara asing.
4. Era Kemerdekaan
-
Perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan
Pada awal abad ke-16 mulai terdapat suasana
baru di perairan Indonesia, yaitu munculnya para pelaut berkulit putih dari Eropa yang diawali oleh
orang-orang Portugis. Portugis berdagang dengan sistem monopoli dan membuat
peraturan-peraturan yang sangat merugikan para pedagang di Selat Malaka. Perlawanan
rakyatpun mulai timbul, terutama di Demark, Aceh, dan Ternate, mereka berjuang
dengan gigih melawan Portugis[5].
5. Orde Lama
-
Latar belakang lahirnya dekrit Presiden Juli 1959
a. Kehidupan poitik yang labil karena
seringnya pergantian kabinet dan semakin tajamnya persaingan partaai polotik.
b. Kegagalan konstituante dalam menyusu Undang-Undang
Dasar.
c. Terjadinya gangguan keamanan berupa pemberontakan
bersenjata di daerah-daerah.
6. Orde Baru
-
Masa lahirnya orde baru
a. Pembubaran PKI dan ormas-ormasnya
b. Pada 10 Januari 1966 kesatuan-kesatuan aksi
mendatangi halaman gedung DPRGR dan mengajukan tuntutan.
c. Presiden Soekarno menuduh
demonstrasi-demonstrasi itu didukung oleh CIA.
d. Pada 21 Februari 1966, presiden melakukan
perubahan terhadap Kabinet Dwikora yang terdiri dari 100 menteri.
e. Pada 24 Februari 1966, ketika Kabinet
Dwikora yang disempurnakan tersebut dilantik.
7. Era Reformasi
Dimasa orde baru segala aspek dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara tampak stabil. Segala aspirasi dan kritik
terhadap pemerintah dibekukan dan anggota masyarakaat yang menyurakan suara hatinya akan dijerat
oleh UU No. 11/PNPS/1963 tentang pemberantasan kegiatan antek PKI. Bahkan kebebasan
pers terancam dengn adanya pencabutan SIUPP berdasarkan Permenpen No. 01/1984 tentang surat izin penerbitan pers[6].
Akhirnya rakyat Indonesia pun tersadar dari
tidurnya selama 32 tahun dan menyikapi keadaan ini dengan gerakan reformasi di
segala bidang. Reformasi yang digeraakkan oleh mahasiswa ini memiliki agenda
pertama menurunkan Soeharto dan kroninya
dari tampuk pemerintahan. Gerakan Mahasiswa ini berjalan secara simultan hampir
disemua kota di Indonesia, tetapi berpusat di Jakarta. Pada tanggal 13-15 Mei 1998[7].
C. Kesimpulan
Sadar sedalam-dalamnya bahwa Pancasila
adalah pandangan hidup bangsa dan dasar
Negara Republik Indonesia serta merasakan bahwa pancasila adalah sumber
kejiwaan masyarakat dan Negara Republik Indonesia, maka manusia Indonesia
menjadikan pengamalan pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan
kemasyarakatan dan kenegaraan.
Daftar
Pustaka
Usiono. 2014. Pancaslia Membangun
Karakter Bangsa, Jakarta: Hijri Pustaka Utama.
Saleh Sarbaini. 2015. Pendidikan Kewarganegaraan,
Bandung: Cita Pustaka Media Perintis.
Hariyanto
Erie. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), Surabaya: Pena Salsabila.
Kaderi Alwi, 2015. Pendidikan Pancasila, Banjarmasin:
Aswaja Presindo.